Senin, 31 Agustus 2020

CONTOH OBAT HAMA PERTANIAN ALAMI

Obat-obat alami dapat dibuat sendiri dari bahan yang ada disekitar kita. Asal kita mau sedikit berkreasi, maka cara membuat obat-obatan alami tersebut tidak sulit, Walaupun ini obat alami cara penggunaannya harus bijaksana, artinya baru digunakan kalau serangan hama sudah diatas ambang batas.

Beberapa pengendali hama alami / pestisida nabati :

1. Ramuan obat dari daun-daun pahit (sebagai pupuk cair)
Bahan pokok : 
Masing-masing 1 genggam.
Daun (kumis kucing, mangkokan, sirsat, ginseng, bunga matahari, ketepeng kebo, sampang, pace, johar, awar-awar, jenu, lerak, mindi, senggunggu, brotowali, mahoni, mimba, gadung, pepaya).
Bahan tambahan : 
Kapur tohor 10 Kg, Garam dapur 1 Kg, pupuk kandang 1 zak (pupuk), kunyit 1 kg dan belerang secukupnya.

Cara membuat :
  • Daun-daun tersebut direndam dalam drum diberi air 25 liter
  • Masukkan garam dapur, kapur dan pupuk kandang dalam drum.
  • Ditutup rapat, biarkan membusuk sampai 1 minggu..
  • Kunir diparut dimasukkan dalam ember ditambah air secukupnya.
  • Saring busukan daun dan kunir.
  • Campurkan 1 liter larutan kunir dengan 2 liter larutan busukan daun.
  • Perbandingan pemakaian larutan 1 liter larutan kunir, 2 liter larutan busukan daun dan 5 liter air (1:2:5).
Manfaatnya :
  • Untuk menghalau hama tikus, wereng, walangsangit, buduk kacang dan ulat.
  • Mencegah penyakit busuk pada tanaman pisang.
  • Ampasnya sebagai pupuk alami
2. Bahan baku daun-daunan
Bahan pokok, 
daun (kleresede, ketepeng kebo, kokro pahit, johar, kenikir londo, mahoni, brotowali).
Bahan tambahan : 
Belerang 0,25 Kg, kapur tohor 0,5 Kg blek.
Cara membuatnya :
  • Semua bahan daun masing-masing 1 Kg ditambah kapur dan belerang direndam dalam drum berisi 25 liter air selama 7 hari dan ditutup rapat.
Setelah membusuk diaduk-aduk dan disaring. Perbandingan penggunaan larutan daun : air = 1 : 3
Manfaat :
a) Untuk mengendalikan walang sangit.
b) Untuk mengendalikan hama yang menyerang sayuran.


3. Bahan Bahan Lainnya:
Gadung 10 Kg, Jengkol 10 Kg, Buang Pinang 5 Kg, Klika Pule 5 Kg, Brotowali 5 Kg, Daun kecubung 5 Kg, Daun Johar 3 Kg, Daun kleresede 3 Kg, Kapur sirih 0,50 Kg dan Belerang secukupnya.

Cara membuatnya :
  • Semua bahan dihaluskan atau ditumbuk terus dimasukan dalam drum ditambah dengan air 2 kali adonan
  • Ditutup rapat dengan plastik selama 2 sampai 3 minggu air membusuk.
  • bila mau menggunakan disaring dicampur dengan air perbandingannya 1 : 4.
Manfaat :
  • Mengendalikan tanaman padi, palawija dan sayuran seperti hama walangsangit, wereng, ulat, kepik, banci dll.
  • Ampasnya dapat mengendalikan tikus dan sebagai pupuk alami.
  • Mengendalikan Hama Orong-orong sawah (Anjing Tanah)

Bahan : Daun pace
Cara membuat : 
Daun pace dirajang lembut terus diremas-remas.

Penggunaan :
  • disebarkan ditepi pematang yang tanam padinya terserang orong-orong.

5. Mengendalikan Hama Balalang
Bahan : 
Albisia Buto 1 Kg, Akar Tuba 1 Kg, Klika Pule 1 Kg, Daun/Buah kecubung 0,05 Kg dan air 20 ltr.
Cara membuatnya :
Semua bahan dijadikan satu lalu ditumbuk halus dan dicambur air 20 Lt. dalam tempat drum atau ember besar lalu ditutup rapat, dalam waktu 24 jam dapat digunakan dengan disaring lebih dahulu.


6. Bunga Kertas atau bougenville
Bahan :
  • 1 kg daun-daun bougenville
  • 1 liter susu sapi
Cara buat

Masukkan 1 kg daun bunga kertas/bougenvile taruhlah tong, masukkan air mendidih dan diamkan selama 24 jam. Tambahkan 1 liter air susu sapi rebus. Saringlah air larutan tersebut. ramuan ini sudah siap dipakai sebagai pestisida alami

Hama yang dikendalikan :
Layu pada pisang dan lada dan juga mengendalikan terjadinya penyakit pada tanaman.


8. Bahan untuk membasmi berbagai macam hama penyakit
  • · Daun sirih 6 genggam
  • · Belerang 1/4 kg
  • · Labu siam 2 kg
  • · Jinten 1/4 kg
Cara membuat :
Labu siam diparut sampai halus dan kemudian diperam. Ambil airnya. Belerang, daun sirih, jinten ditumbuk halus. Campur ketiga bahan tersebut dalam air perasan labu siam. Aduklah hingga rata. Larutan tersebut kemudian didiamkan hingga 1 minggu. Setelah 1 minggu kemudian dapat digunakan.

Penggunaan :
Campurkan larutan tersebut setiap 1 liter dengan 10 liter air dan semprotkan pada sore/pagi hari.


9. Bahannya :
  • · Air leri (air cucian beras) : 1 liter
  • · Mikro organisme nabati : 10 sendok makan
  • · Alkohol 40 %, 70 % (air tape) : 10 (30) sendok makan
  • · Cuka : 10 sendok makan
  • · Gula pasir : 1 ons
  • · Perasan air gadung : 10 sendok makan
  • · Perasan air jahe : 10 cendok makan
Cara membuatnya :
Semua bahan dicampur jadi satu didalam tempat/jerigen, ditutup rapat selama 15 hari dan selama itu setiap pagi dan sore digojlok, agar apabila ada endapan dapat dan canpur dengan merata, setelah itu didiamkan selama 5 hari, selanjutnya sudah dapat digunakan.

Caranya penggunaannya :
Campurkan ramuan pengendalli hama nabati 1 sendok makan dengan air biasa (air bersih) 1 liter, lalu semprotkan pada tanaman (padi, palawija atau sayuran).

Catatan :
Pengendali hama nabati ini dapat dipergunakan untuk mengendalikan hama wereng , ulat, walangsangit, banci (aphid) dan serangga lain dan juga dapat berfungsi sebagai pupuk.


10. Pengendalian Hama tikus

Cara 1
Bahan : Jengkol
Caranya : 
Jengkol diiris-iris lalu disebarkan pada petekan tanaman yang terserang tikus, karena bau tikus pergi.
Cara 2
Bahan : Tepung kanji secukupnya, lombok rawit merah dihaluskan.
Caranya : 
Tepung kanji diberi air dan direbus, ditambah cabai yang sudah dihaluskan hingga menjadi lem encer.
Cara pemakaian : 
Lem kanji dioleskan merata dalam sepotong bambu dan masukkan dalam lubang tikus, agar supaya tikus keluar masuk lewat potongan bambu tersebut, karena mata kena lem kanji yang pedas tikus menjadi buta dan mati.
Cara 3
Bahan : Gula Jawa / Gula Pasir
Caranya : 
Gula jawa diiris-iris dan dimasukkan dalam lubang tikus, sehingga apabila tikus masuk lubang dan menginjak-injak gula sampai kedalam dan kakinya tertempeli gula. Gula akan mengundang semut, karena kaki tikus ada gulanya diharapkan akan menyerang tikus beserta anak-anaknya dalam lubang.
Cara 4
Bahan : Kerupuk palembang
Caranya : 
Kerupuk yang masih renyah dihaluskan menjadi tepung. Tepung kerupuk tersebut dibuat bulatan sebesar biji kacang tanah dengan padat sekali. Bulatan diletakkan yang dilalui tikus, dan tikus akan memakannya. Reaksi bulatan kerupuk dalam perut tikus akan mengembang, sehingga perut tikus pecah dan tikus mati karena biasanya tikus setelah makan bulatan kerupuk akan merasa haus dan terus minum.


11. Kapur Mati
Campuran 20 % kapur mati dengan air dapat dipakai sebagai pestisida berbagai macam serangga hama.

12. Abu Tanaman (sekitar 60 unsur berguna, kandungan yang terbanyak adalah Kalium).
Kegunaannya :
1. Mengendalikan : hama semut dan rayap.
Cara : Taburkan abu tanaman disekitar pangkal tanaman dengan tebal 3 cm.
2. Mengendalikan : hama ulat, kepik dan sekaligus sebagai penambah unsur mikro.
Cara :- 2-3 sendok makan abu dilarutkan dalam 1 liter air, saring dan semprotkan ke seluruh bagian tanaman.
- sebaiknya ditambah air seni (contoh : ternak kelinci) 5 sendok makan.


13 . Campuran Cabai dan Bawang Putih
a. Larutan cabai
Sebenarnya cabai saja (tanpa bawang putih telah dapat digunakan sebagai insektisida, caranya yaitu dengan menumbuk 1 kg cabai ke dalam 1 liter air panas. Setelah itu diaduk dan didiamkan sampai dingin.
b. Campuran cabai dan bawang putih
Segenggam air bawang putih dan segenggam cabai ditumbuk sampai halus, kemudian dilarutkan dengan 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk mengendalikan serangga pengunyah seperti : belalang, ulat, dsb. Selang waktu penyemprotan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.


14. Larutan Air Seni
Air seni yang telah diencerkan dengan air dalam perbandingan 1 bagian air seni dibanding 10 sampai 15 bagian air. Penyemprotan ini digunakan untuk pencegahan segala macam hama dan penyakit, yang dilakukan dalam 10 - 15 hari sekali (atau tergantung kebutuhan).


15. Biji klerak/lerak
Cara : 3-6 biji lerak dihancurkan dan direndam dalam 1 liter air. 
Fungsi : untuk ulat sayuran, semut, kumbang kelapa, dan ulat padi. Jumlah klerak dapat ditambah.


16. Daun randu/mlowo
Cara : 1 kg daun randu + 7 liter air, ditumbuk halus, dicampur, disaring (disemprotkan). Apabila terlalu kental dapat ditambahkan air.
Fungsi : Untuk ulat sayuran (sawi dan kobis) 


17. Insektisida dari Tembakau
Tanaman tembakau yang masih muda kadar nikotinnya lebih banyak di bagian akarnya, sedang untuk tanaman yang cukup tua pada bagian daun yang telah tua.


a. Insektisida dari Daun Tembakau
Insektisida tembakau ini biasanya digunakan untuk mengenda-likan ulat, belalang, dan kepik.
Cara pembuatan :
Daun tembakau yang cukup tua sebanyak 5-6 lembar direndam dalam 1 liter air panas (tidak diajurkan yang sudah rajangan. Kemudian didiamkan selama beberapa malam, disaring dan siap disemprotkan. Dapat juga ditambahkan 5 butir lerak.

Penggunaan :
Larutan tembakau 3 - 6 sendok makan dilarutkan dalam 1 liter air dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman. Digunakan untuk mengendalikan walangsangit yang belum dewasa, ulat sayuran, dan semut.

b. Insektisida Puntung Rokok
Caranya, 10 butir puntung rokok (kalau bisa tanpa gabus) direndam dalam 1 liter air panas. Diamkan selama beberapa malam, kemudian disaring. Penyemprotan diarahkan ke bagian bawah daun tanaman.


18. Insektisida Ubi Gadung
Cara pembuatan :
Ubi gadung 1 kg dan labu siam 1 kg diparut, dicampur, diperas dan disaring.
Penggunaan :
Ekstrak sebanyak 3 - 6 sendok makan dilarutkan dalam 1 liter air dan disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.


19. Minyak Tanah dan Sabun untuk Lalat Buah
Bahan : Minyak Tanah, sabun dan air
Cara membuat :
Campurkan 1 sendok makan sabun dengan ¼ sendok makan minyak tanah dengan 1 liter air
Kegunaan : untuk mengendalikan lalat buah, kumbang dll)
Pengunaan : semprotkan larutan keseluruh bagian tanaman (terutama pada buah)


20. Pengendali ulat dan walang sangit

Bahan : Gadung 2 kg, jengkol 1 kg dan tembakau 1 kg
Cara membuat :
Ditumbuk halus (di blender), setelah berbentuk pasta campurkan 3 liter air, 1ons gula pasir dan 1 liter EM4 (mikroorganisme). Larutan diiamkan selam 7 hari
Pengunaan : Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari. Efek pestisida lambat (penurunan populasi menurun setelah 2-3 hari).

21. Obat untuk Belalang dan Ulat
Bahan :
1. daun sirsat 50 helai
2. tembakau 1 genggam
3. Air 20 liter
4. Detergen 20 gr

Cara :
1. Bahan ditumbuk
2. Bahan dicampur air
3. Kemudian diendapkan semalam

Penggunaan :
1 liter saringan dilarutkan dalam 15 liter air

22. Hama Trips
Menyerang pagi dan sore hari. Berkembang 2-3 minggu. Bagian yang diserang biasanya tunas yang masih kuncup (dan juga buah dan bunga).
Bahan :
Daun sirsat 50-100 helai
Cara :
1. Bahan ditumbuk kemudian ditambah air 5 liter
2. Kemudian diendapkan semalam
3. Disaring
Penggunaan :
1 liter saringan dilarutkan dalam 10 liter air