Senin, 20 April 2020

Pentinganya Semangat Kekeluargaan, Bermusyawarah, dan Gotong Royong

Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Kekeluargaan didasarkan rasa kekeluargaan, seperti rasa saling menyayangi yang tinggi dan bertanggungjawab dalam mempertahankan nilai-nilai keluarga. Sikap kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah. Sikap kekeluargaan sudah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dulu.

Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.

Semangat gotong royong didorong oleh suatu pemikiran bahwa manusia tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial; pada dasarnya manusia itu tergantung pada manusia lainnya; manusia perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan manusia perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.
Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang mendapat awalan ke dan akhiran an Pentinganya Semangat Kekeluargaan, Bermusyawarah, dan Gotong Royong

Dari pemikiran inilah timbul suatu kesadaran bahwa kita tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok sendiri. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan suatu kesadaran dan tanggung jawab terhadap kepentingan bersama.

Musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam memecahkan suatu masalah. Cara pengambilan keputusan bersama dibuat jika keputusan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau masyarakat luas.

Ciri-ciri musyawarah diantaranya adalah berdasarkan kepentingan bersama, hasil keputusan harus dapat diterima dengan akal sehat sesuai hati nurani, usul atau pendapat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak memberatkan anggota lain Dalam proses musyawarah pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani yang luhur.

Meningkatkan semangat kekeluargaan, bermusyawarah serta bergotong royong adalah bagian dari menjaga persatuan dan kesatuan. Contoh-contoh kegiatanmu yang mencerminkan ketiga semangat tersebut.
Semangat KekeluargaanBermusyawarahGotong Royong
  1. Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
  2. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
  3. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
  4. Saling membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan
  1. Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.
  2. Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
  3. Bijak dan santun dalam berbicara / menyampaikan pendapat rendah hati dan lemah lembut
  1. Bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah sehingga rumah jadi bersih dan nyaman.
  2. Saling membantu dalam melaksanakan tugas rumah, sehingga tugas menjadi lebih ringan dan cepat selesai.
  3. Bergotong royong merapikan taman, sehingga aman menjadi rapi, indah, dan asri
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan semangat di atas. Dalam kehidupanmu di sekolah, bergotong royong sangatlah penting. Kita bisa bergotong royong membersihkan kelas, halaman sekolah atau pun dalam berbagai kegiatan lain. Namun, ada kalanya kita tidak bisa melakukan gotong royong. Salah satunya ketika kamu mengerjakan tes atau ujian.

Berikut ini kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dengan bergotong royong dan yang harus dikerjakan sendiri. Seperti  pada tabel berikut.
Kegiatan yang dilakukan dengan
cara bergotong royong
Kegiatan yang tidak bisa dilakukan
dengan cara bergotong royong
  1. Membersihkan kelas, halaman, taman, dan lingkungan sekitar sekolah.
  2. Menjaga kebersihan dalam kelas saat melaksanakan piket harian bersama regu piket.
  3. Bergotong royong memberikan bantuan kepada teman yang mengalami musibah.
  1. Pada saat ulangan kita tidak boleh bekerja sama saat ulangan karena ulangan adalah tes sejauh mana kemampuan kita dalam mempelajari suatu materi.
  2. Saat mengerjakan soal ujian juga tidak boleh dilakukan secara bergotong royong.