Sabtu, 18 Mei 2019

Contoh Kata Umum dan Kata Khusus tentang Cuaca dalam Rangkaian Kalimat

- Bahasa Indonesia adalah bahasa dengan sumber utama Behasa Melayu, dengan diperkaya dengan bahasa-bahasa lain. Baik bahasa daerah nusantara maupun bahasa asing. Sesuai dengan persinggungan para penuturnya.

Maka dari itu, bahasa Indonesia memiliki perbendaharaan kata (kosa kata) yang sangat banyak. Dari sekian banyak kata itu, ada yang masih berkaitan antara satu kata dengan kata yang lain. Kata dengan makna yang lebih umum dan menyangkut kata lain disebut dengan kata umum. Kata yang lebih rinci disebut dengan kata khusus. Dalam istilah lain, hubungan antar-makna ini disebut dengan hubungan hipernim-hiponim.



Kata umum adalah sebuah kata yang memiliki ruang lingkup yang luas, kata umum bisa dirinci dan dijabarkan, dijelaskan lebih lanjut. Jadi, secara sederhana kata umum adalah kata yang di dalamnya terkandung makna yang masih bisa dijabarkan.

Kata khusus adalah kata yang memiliki ruang lingkup yang terbatas dan lebih sempit. Kata khusus tidak dapat diperinci lagi, tidak dapat dijabarkan lagi. Jadi, secara singkat pengertian kata khusus adalah kata yang mengandung makna yang tidak dapat dijabarkan secara lebih spesifik lagi.

Contoh Kata Umum dan Kata Khusus dalam Kalimat:

  1. Anak-anak Desa Sukamakmur membawa padi dari sawah. (Kata umum: membawa)
  2. Para lelaki memanggul padi dari sawah ke rumahnya. (Kata khusus: memanggul) 
  3. Karena turun hujan Cak Rat tidak jadi berangkat ke rumah pamannya. (Kata umum: hujan)
  4. Jatmiko beralasan karena hujan, padahal hanya gerimis dia sudah enggan berangkat. (Kata khusus: gerimis)
  5. Setiap musim, petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membasmi hama tanaman. (Kata umum: musim)
  6. Pada saat penghujan, padi justru semakin rentan terserang hama dan penyakit. (Kata khusus: penghujan).
  7. Ababal harus membantu orang tuanya mengairi sawahnya ketika kemarau. (Kata khusus: kemarau).
  8. Anomali cuaca mengakibatkan beberapa daerah rawan bencana harus siaga. (Kata umum: bencana).
  9. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir dan longsor sangat tinggi. (Kata khusus: banjir; longsor.)

Berikut ini penjelasan kalimat umum dan kalimat khusus yang terdapat dalam contoh kalimat di atas.
Pada kalimat 1 dan kalimat 2, terdapat kata 'membawa' yang merupakan kata umum dari kata khusus 'memanggul'. 

Membawa adalah istilah memindahkan sebuah benda dari tempat satu ke tempat lain, berserta dengan perpindahan dari subjek (orang). Membawa merupakan kata umum, masih bisa dirinci lagi. Cara membawanya bermacam-macam. Dalam contoh kalimat di atas, kata khususnya adalah 'memanggul'. Yaitu membawa sebuah beban (biasanya benda padat tidak panjang) di atas pundak. 

Kata khusus lain dari kata 'membawa' antara lain:

menjinjing yaitu membawa dengan cara memegang sebagian kecil barang (biasanya menggunakan lengan)
mengangkut yaitu membawa barang dengan menggunakan alat.
menenteng  yaitu membawa barang dalam wadah dengan posisi tangan lurus ke bawah.
menggendong yaitu membawa barang dalam posisi menempel pada bagian tubuh (perut/pinggang)
menyunggi yaitu membawa barang dengan cara meletakkan di atas kepala.
mengendarai yaitu membawa kendaraan.

Kata Umum dan Kata Khusus selanjutnya yang dibahas adalah kata hujan dan gerimis. Meskipun dalam penerapannya, ada kalanya hujan tidak disebut gerimis. Akan tetapi jika ditelisik, hujan memiliki makna yang lebih umum dibanding dengan kata gerimis. 

Ada asumsi bahwa, hujan itu intensitasnya lebih tinggi dari gerimis. Jadi, seolah-olah bukan hubungan umum-khusus, melainkan sinonim. Akan tetap bisa dianggap hubungan kata umum dengan kata khususnya. Hujan yang tidak deras, disebut gerimis. Jadi, pada dasarnya gerimis adalah bagian dari hujan.

Hubungan istilah kata umum dan kata khusus tentang cuaca ini lebih jelas dibuktikan dengan adanya bentuk 'hujan badai'. Jadi, hujan adalah kata yang lebih umum. Jika dilihat dari hal yang lebih luas lagi, intinya hujan itu sesuatu yang jatuh dari 'langit' karena selain air (hujan dan gerimis), juga ada istilah hujan abu.

Kata yang memilik hubungan antar-makna dalam contoh kalimat di atas adalah musim, penghujan, dan kemarau. Kata musim memiliki sifat yang lebih umum. Kata musim yang berkaitan dengan cuaca, merupakan kata umum dari musim kemarau dan musim penghujan. Makna yang lebih luas lagi, kata musim juga berkaitan dengan 'kondisi yang terjadi'. Misalnya musim kampanye. Jadi, kondisi yang terjadi adalah urusan kampanye adan tetek bengeknya.

Kata umum dan kata khusus yang ada dalam kalimat di atas adalah bencana, longsor, banjir. Kata bencana merupakan kata umum dari kata khusus: longsor dan banjir. 

Bencana memiliki arti kejadian yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang. 
Longsor memiliki arti jatuhnya material berupa batu dan tanah dalam skala besar di tempat yang memiliki kemiringan.
Banjir memiliki arti menggenangnya air dalam jumlah besar sehingga menempati tempat (menggenangi) yang tidak semestinya.

Demikian penjelasan tentang kata umum dan kata khusus beserta contoh kalimatnya. Semoga bisa memberikan manfaat.